Melihat pentingnya pertemuan G20 yang sedang berlangsung, para pemimpin gereja menyerukan pada para pemimpin G20 untuk tidak kembali pada "hal-hal yang tidak etis" yang dilakukan sebelum resesi ekonomi terjadi. Dalam pernyataan bersama mereka, para pemimpin gereja menyerukan suatu respon moral terhadap situasi krisis yang saat ini terjadi.
"Kegagalan mendasar dalam sistem pasar yang menyebabkan timbulnya krisis keuangan adalah akibat kegagalan moral; oleh karena itu diperlukan suatu respon moral," tulis mereka.
"Oleh karena itu kami menolak usulan atau kebijakan apapun mengenai pasar uang yang mendasarkan keuntungan bisnis untuk kembali seperti biasa, yang mana secara tidak langsung mengatakan untuk kembali kepada bisnis yang tidak etis dalam hubungannya dengan ekonomi."
Gereja-gereja yang menandatangani pernyataan tersebut antara lain Persatuan Gereja-Gereja Reformed, Kelompok Gereja-Gereja Bebas, Persekutuan Gereja-Gereja Injili, Bala Keselamatan, Gereja Skotlandia, Gereja di Wales, Gereja Metodis dan Gereja Presbyterian di Wales.
Para pemimpin-pemimpin gereja tersebut mengharapkan para pemimpin negara G20 dapat membuat kebijakan sebaik mungkin.
"Kami berkomitmen pada diri sendiri sebagai anggota gereja-gereja di Inggris berdoa untuk pertemuan G20 dan bagi pemerintah Inggris sebagai tuan rumah penyelenggara pertemuan bersejarah para pemimpin dunia yang diadakan di London."
Menurut pengakuan polisi sekitar 35.000 orang ikut dalam demonstrasi di Londong untuk menyatakan tuntutan adanya lapangan pekerjaan, keadilan ekonomi dan juga tanggung jawab atas lingkungan.
Sumber : Christian Post/VM